This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 27 Agustus 2015

9 Blok Model Bisnis Penting Dalam Strategi Membangun Bisnis Model Canvas

9 Blok Model Bisnis Penting Dalam Strategi Membangun Bisnis Model Canvas

Blok Bisnis Model Canvas

Bisnis Model Canvas Yang Perlu di Bangun Dalam Start UP Business

Memiliki bisnis adalah impian semua orang untuk menunjang kesuksesan hidupnya dan keluarga, Namun yang masih menjadi kendala saat ingin memulai bisnis adalah cara membangun model bisnis seperti apa yang perlu di lakukan agar bisnisnya bisa berjalan dan mampu bersaing dalam jangka waktu yang panjang. memulai sebuah bisnis tidak boleh asal - asalan sangat di perlukan sekali strategi yang matang dan juga keberanian dalam memulainya.
Beruntungnya sekarang para pakar bisnis model telah menuliskan untuk kita bagaimana cara membangun bisnis model yang tepat dan perlu di terapkan ketika ingin memulai sebuah bisnis, seperti buku yang sangat bagus yang berjudul “Business Model Generation” – Alex Osterwalder
beliau sudah bersusah payah menuliskan untuk kita strategi membangun bisnis yang baik, maka biar tulisan beliau yang luar biasa itu tidak sia - sia sebaiknya kitamanfaatkan sebagai acuan untuk startup bisnis. Di bukanya tersebut beliau menuliskan 9 blok untuk membangun sebuah bisnis dengan baik yang harusdi terapkan oleh seorang pembisnis. apa 9 blok building bisnis tersebut berikut di bawah akan saya uraikan sedikit.
Kalau Di buku penulis menuliskan urutan seperti ini :
1. Customers Segment
2.Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5.Revenue Stream
6.Key Resource
7.Key Activities
8.Key Partnership
9.Cost Structure
Tapi saya akan Berusaha sedikit menjelaskan dalambahasa indonesia, sebagai berikut :
Pertama : Mengetahui/Mengenal Pelanggan Bisnis Anda
Dalam Hal ini anda di haruskan terlebih dahulu membaca calon pelanggan anda, siapakah nanti sasaran bisnis anda, anda bisa mencari tahu mereka dengan menerapkan beberapa di bawah :
  • cari tahu umurnya berapa
  • Gender atau jenis kelamin pelanggan anda
  • Tempat tinggal mereka dimana
  • Apa saja Kebutuhan mereka
  • berapa pengeluaran mereka setiapbulannya
Lakukan survey untuk mendapatkan data - data di atas, jika sudah dapat data jelas andabisa menentukan jenis produk apa yang akan di tawarkan kepada mereka.
Kedua : Apa Produk yang akan Anda Tawarkan
Untuk Produk apa yang akan menjadi pilihan anda, bisa anda tentukan setelah anda mengetahui data pelanggan anda, dari segi apa yang mereka butuhkan, misalkanpelanggan anda para mahasiswa maka andabisa menyediakan produk kebutuhan para mahasiswa, seprti buku panduan skripsi dll. atau jika kebutuhan pelanggan anda mereka yang suka berbahasa ingris maka anda bisa membuka lembaga kursus bahasa inggris.
Ketiga : Saluran Distribusi Produk anda
Anda perlu mencari solusi apa yang bisa menyalurkanbisnisanda sampai kepada pelanggan anda, bisa melalui para distributor, toko, buat toko online, atau andaingin menjalankannya sendiri berkeliling. nah penyalur ini sangat penting untuk mempermudah berjalannyaproduk anda sampaipada konsumen.
keempat : Strategi Pemasaran atau Marketing
Untuk memperkenalkan bisnis anda di perlukan marketing atau strategi pemasaran supaya bisnis anda cepat beredar dan di kenal orang banyak, sekarang sudah tidakkesulitan dalam hal marketing, anda bisa memanfaatkan media social yang begitu banyak danterkenal seperti facebook, twitter, google plus, dll tinggal bagaimana anda konsisten dalam melakukan pemasaran dengan sarana yang ada.
Kelima : Menentukan Rencana Pendapatan
Ini adalah yang paling penting dalam building bisnis, anda perlu memikirkan sumber pendapatan dari bisnis apa yang akan anda jalani, mungkin jika anda ingin berbisnis online anda bisa mendapatkan penghasilan dari orang lain yang memasang iklan di twitter atau fanpage anda atau website milik anda. anda juga harus bisa mengira berapa persentase penghasilan yang akan anda dapatkan jika anda memutuskan menjalankan suatu bisnis.
Keenam ; Patner Bisnis
jika anda merasa tidak mampu sendirian untuk menjalankan sebuah bisnis, terlebih jika bisnis anda merupakan bisnis yang besar maka anda perlu mencari patner kerja, karena untuk menjadikan sebuah bisnisyang baik anda tidakbisa sendirian dan harus mencari patner untuk bekerjasama mengelola bisnis tersebut.
Dalam mencari patner anda juga harus jeli dan jangan asal mencari,carilah patner yangmemiliki potensi dan kemampuan yang sesuai dengan bisnis anda, carilah patner bisnis yang benar - benar berkualitas danbisadi percaya untukmengelola bisnis anda.
KeTujuh: Aktivitas bisnis
Anda perlu memikirkan apa saja nanti aktivitas atau kegiatan dalam bisnis anda yang akan di lakukan untuk menghasilkan pemasukan yang bisa menguntungkan bisnis anda.
Kedelapan: Umber daya bisnis
Anda tentunya akan kesulitan jika berjalan sendirian dalam berbisnis di situlah di perlukan sumber daya yang bisa mendongkrak kemajuan bisnis anda menjadi pesat, andaperlumencari orang untuk di jadikan staf atau sekretaris, atau bagian keuangan dll,Sumber daya yang di perlukan untuk bisa membagi tugas dalam bisnis anda sesuai bagian yang di perlukan.
Terkahir : Biaya Bisnis yang Di keluarkan
Dalam dunia bisnis semuanya pasti memerlukan biaya meskipun tingkat biayanya berbeda -beda antara bisnis satu dan yang lain tapi yang jelas pasti membutuhkan biaya agar bisnis bisa berjalan. anda disni harus bisa memperhitungkan biaya yang di perlukan dalam bisnis anda, pastikan anda untuk membuat datatertulis terhadap pengeluaran dan pemasukan dalam bisnis anda, Anda harus tahu berapa pengeluaran dan berapa pemasukan dari bisnis anda, jika pengeluaran biaya lebih besar dari pemasukan berarti anda perlu melakukan perbaikan kinerja dalam bisnis anda supaya bisa menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari pengeluaran.
Satu hal, anda jangan mudah menyerah dan putus asa saat memulai bisnis jika mendapati kerugian, teruslah malakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kerja dengan selalu melakukan evaluasi kerja tiap bulannya, wajar jika ada kesalahan dalam bisnis pemula yang tidak wajar adalah jika anda langsung menyerah dan berputus asa lalu tidak mau berusaha lagi untuk berjuang lebih giat membangun bisnis dengan baik.

Pengertian Mix Marketing

Pengertian marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri.
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :
“ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market
Bahasa indonesianya kurang lebih : " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran"
Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7Partinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
Apa saja unsur – unsur marketing Mix baik 4P atau 7P tersebut, berikut disebutkan :
  1. Produk
  2. Price
  3. Promotion
  4. Place
  5. Partisipant/ People
  6. Proses
  7. Physical Evidence
Marketing Mix Product :
Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bisadilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanyabisa di rasakan tapi tidak bisa di lihat. Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas, layanan, dll karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tapi juga membutuhkan dan harus kita perhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.
Marketing Mix Price :
Strategi dalam menentukan harga yang kita tawarkan kepada konsumen , karena harga juga penentu apakah konsumen mau membeli produk kita atau tidak.
Marketing Mix Promotion / Promosi :
Merupakan strategi dalam mengkomunikasikan informasi produk atau jasa dari penjual kepada pembeli, dalamhal ini kita harus pandai – pandai menyusun strategi promosi agar produk kita bisa dikenal olehkonsumen.
Marketing Mix Place:
Sering juga di sebut saluran distribusi, yang berarti keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai.
Marketing Mix Partisipant or People :
Partisipant atau people yang di maksud adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam startegi pemasaran produk atau jasa, misal dalam usaha restoran maka yang di maksud adalah para kasir, pelayan, dan penjual sayur dll.baik yang terlibat langsung mau pun tidak.
MarketingMix Procces :
Kegiatan marketing mix yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang di berikan kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan.
Marketing Mix Physical Evidence / Lingkungan Fisik :
merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk 1974 dalam Assael 1992.
Pengertian Marketing Mix

(Sumber : http://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/pengertian-marketing-mix)

Pengertian Manajemen Pemasaran

Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang didesign untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong)

Jadi dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran adalah :
  1. Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
  2. Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
  3. Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
  4. Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak
  5. Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

Perencanaan Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) adalah proses menentukan target pasar dengan strategi bauran pemasaran yang terkait dimana:
  1. Target Market; sekelompok pelanggan homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan.
  2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix); variabel-variabel yang disusun oleh perusahaan dalam rangka untuk memuaskan target market tersebut. Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem saluran distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar. 
(Sumber : http://www.kembar.pro/2015/05/manajemen-pemasaran-konsep-orientasi.html)


Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli

Pengertian manajemen pemasaran mau tidak mau harus kita tahu dan perlu kita kuasai, karena dalam kehidupan kita sehari – hari akan selalu berhadapan dengan proses marketing ataupun pemasaran, oleh sebab itulah penting bagi kita semua untuk mengetahui pengertian manajemen pemsaran.
Sebelum ke pengertian manajemen pemasaran kita kenali terlebih dahulu apa itu pengertian pemasaran?
Pengertian pemasaran secara umum adalah proses memasarkan produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan memerikan kepuasan kepada konsumen serta bisa mendatangkan keuntungan atau laba bagi sebuah perusahaan.
Pengertian manajemen pemasaran secara umum adalah “sebuah proses yang di gunakan oleh suatu lembaga ataupun Organissi dalam sebuah perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan berjalannya perusahaan tersebut dan bisa mendapatkan keuntungan atau laba, dalam hal ini Manajemen Pemasaran mencakup hal – hal berikut : Processes, Creating, Relanships, communicating, Delivering Value”.
sedangkan Pengertian Manajemen Pemasaran berdasarkan Definisinya :sebagaimana yang di sampaikan Oleh Ahli dalam bidang pemasaran “Kotler tahun 1980. Manajemen pemasaran ialah “ penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan”.
Philip Kotler juga mengungkapkan Pengertian Manajemen Pemasaran hampir senada dengan diatas : “Pengertian manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran anatar barang dan jasa yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
-Kotler, P.(1980), Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. London: Prentice-Hall, Inc.
Pengertian Manajemen Pemasaran Dharmmesta dan Handoko : manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang, dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Pengertian Manajemen Pemasaran juga di sebutkan dalam buku Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.: “ adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan - kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Kesimpulan pengertian manajemen pemasaran dari pernyataan para ahli di atas ialah : Merupakan gabungan atau bauran strategi, yang pencakup proses, kreasi, hubungan, komunikasi, dan menciptakan nilai yang di tujukan kepada konsumen untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan mereka dan bisa mendatangkan keuntungan bagi sebuah perusahaan yang menjalankan manajemen pemasaran tersebut.
Dalam manajemen pemasaran itu sendiri mengandung beberapa konsep pemasaranyang di sebut dengan falsafah Bisnis, tujuan falsafah bisnis adalah untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan konsumen dan juga berorientasi kepada kebutuhan konsumen pada jaman sekarang, sedangkan konsep pemasaran pada jaman dahulu falsafah bisnis lebih mementingkan keadaan produk dan proses penjualannya.
Konsep manajemen Pemasaran mencakup 6 unsur :
  • konsep produksi
  • konsep produk
  • konsep penjualan
  • konsep pemasaran
  • konsep pemasaran social
  • konsep pemasaran global
Dalam Kegiatan penyusunan konsep pemasaran di atas selaku pembuat konsep manajemen pemasaran pada sebuah peusahaan harus memasukan 3 elemen pemasaran yang professional berikut :
  • Orientasi konsumen / pasar / pembeli
  • Volume penjualan yang menguntungkan dan memberikan kepuasan kepada konsumen
  • Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

(Sumber ; http://www.lebahmaster.com/bisnis-2/manajemen-bisnis/pengertian-manajemen-pemasaran)


Selasa, 25 Agustus 2015

Globalisasi Ekonomi dan Bisnis Internasional

Globalisasi bukanlah suatu fenomena yang terjadi begitu saja, namun merupakan suatu proses yang panjang. Ekonomi dunia berkembang mulai dari ekonomi subsistem di mana masyarakat memproduksi barang untuk kebutuhannya sendiri, kemudian perekonomian tumbuh semakin terbuka menjadi ekonomi kota, negara, bahkan menjadi ekonomi global.

Globalisasi ekonomi membuat proses produksi dan konsumsi barang dan jasa menjadi suatu kerja internasional yang melibatkan banyak negara. dalam memproduksi suatu barang, suatu negara memerlukan banyak sumberdaya yang diperoleh dari berbagai negara. Pertimbangan dalam mencari berbagai sumberdaya adalah pertimbangan ekonomis.Perusahaan akan mencari sumberdaya yang paling murah, sehingga wajar mereka mencari ongkos produksi yang murah di seluruh dunia.

Salah satu bentuk globalisasi ekonomi adalah tumbuhnya bisnis dalam skala global. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan berskala multinasional yang memiliki jaringan bisnis global berkembang semakin banyak. Perusahaan multinasional tersebut  melihat bahwa bisnis skala global memberikan kesempatan besar untuk berkembang dan juga memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada perusahaan yang hanya beroperasi pada skala domestik.

Pada sisi lain, globalisasi dapat dipandang sebagai ancaman bagi perekonomian suatu negara. Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut dipandang memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan perusahaan nasional. Perusahaan multinasional pada umumnya memiliki keunggulan sumberdaya manusia, teknologi,
dan modal yang sulit ditandingi oleh perusahaan lokal. Keadaan seperti ini dikhawatirkan dapat mematikan industri dalam negeri. Hal ini menimbulkan pra-kontra di antara para pelaku ekonomi.

Para pendukung globalisasi berpendapat bahwa dengan tidak adannya hambatan perdagangan internasional, akan memberikan kemakmuran bagi perekonomian dunia. Negara  yang secara ekonomis tidak bisa memproduksi suatu barang dengan murah, tidak perlu memproduksi barang tersebut. Pada akhirnya konsumen dunia akan diuntungkan dengan adanya produk yang murah. Di sisi lain para penentang globalisasi beranggapan bahwa dengan adanya perdagangan bebas, dipandang akan mematikan perusahaan domestik. Banyaknya perusahaan lokal yang bangkrut akan menyebabkan jumlah pengangguran bertambah dan menurunya daya beli konsumen.. Pada titik ini globalisasi dipandang berdampak negatif.

Pada akhirnya, sudah tidak ada lagi negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri jika mengabaikan sektor luar negeri. Globalisasi dipandang suatu fakta yang tidak bisa dihindari oleh semua negara di dunia.

B. Bisnis dan Masyarakat

Bisnis di era sekarang tidak berada dalam kondisi yang vakum. Faktor ekonomi dan politik sangat berpengaruh terhadap bisnis. Dunia bisnis tidak bisa lepas dari permasalahan dan kontroversi sosial politik yang melingkupinya dan dunia bisnis juga tidak akan berkembang di negara yang penuh gejolak politik. Berbagai kekuatan tidak hanya berasa dari dalam negeri semata. Banyak kekuatan atau engaruh yang berasal dari luar, contoh inflasi nilai mata uang asing seperti ringgit dan bath yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah. Perubahan sosial politik, ekonomi, teknologi, semuanya memiliki dampak pada dunia bisnis.

Bagi organisasi bisnis, perubahan-perubahan lingkunagan ekonomi dan sosial dapat diartikan sebagai ancaman atau peluang. Fenomena tersebut akan menjadi ancaman apabila perusahaan tidak mampu mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut. Bisa dijadikan peluang apabila perusahaan dapat menyiapkan dirinya. Para manajer perlu memberikan perhatian dan membuat rencana secara hati-hati untuk menghadapi perubahan lingkungan.

C. Pendorong Globalisasi

1. Dorongan Pasar

Pasar dunia merupakan pasar yang sangat besar, banyak perusahaan berlomba untuk memperebutkannya. Perusahaan tersebut mengabaikan batas-batas negara dalam operasinya. Banyak anak perusahaan didirikan untuk ekspansi pasar. Upaya tersebut didukung dengan strategi pemasaran global, salah satunya dengan melakukan iklan global. Dengan iklan membuat produk yang diiklankan semakin dekat dengan konsumen, dan iklan membuat semakin kuatnya merek-merek yang mendunia seperti coca cola, toyota, sony, dan samsung di benak konsumen.

2. Dorongan biaya

Perusahaan yang beroperasi secara global lebih tertarik dengan faktor produksi yang memberikan ongkos paling murah. Penguasaan atas sumberdaya yang murah memungkinkan mereka tetap bersaing dalam pasar global. Perusahaan_perusahaan yang tergantung terhadap ketersediaan buruh yang murah, merelokasikan pabriknya ke negara-negara yang memiliki buruh yang murah, seperti Indonesia, Cina, Malaysia, Thailand dan Taiwan.

3. Dorongan Pemerintah

Dengan adanya perjanjian Interasional untuk melakukan liberalisasi perdagangan internasional, seperti GATT (General Agreement on Tariff and Trade), yang tahun 1994 berubah menjadi WTO (World Trade Organization) semakin memberikan fasilitas bagi globalisasi.Caranya dengan mengurangi hambatan-hambatan masuk pasar melalui pengurangan bea asuk (tariff) dan hambatan non-tariff. Pemerintah-pemerintah di dunia memiliki kepentingan untuk memajukan perekonomiannya dan berusaha mengikuti tren perdagangan bebas agar perekonomianya maju dan tidak terkucil.

4. Dorongan Pesaing

Persaingan bisnis global dari tahun ke tahun semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan beberapa perusahaan mencoba membentuk kerja sama demi mengalahkan pesaingnya, strategi tersebut dikenal dengan aliansi strategi. Misalnya, IBM dan Apple Computer bekerja sma untuk membuat komputer yang bisa menjalankan progam Macintosh. Dengan kombinasi antara teknologi dan ongkos produksi yang murah dapat menghasilkan produk yang kompetitif.

5. Dorongan Lain

Teknologi informasi yang canggih sangat potensial dimanfaatkan oleh perusahaan global dalam mengelola bisnisnya dangan lebih efektif dan efisien. Kemajuan teknologi sekarang ini membuat komunikasi antarwilayah menjadi lebih cepat, andal, mudah dan luas. Perangkat- perangkat komunikasi seperti PC, internet, fleksimile, hand-phone, satelit dan jaringan serat optik, memungkinkan kemudahan arus informasi antarbelahan bumi.

D. Faktor-faktor Globalisasi

1. Kedekatan (proximity)

Informasi dapat dikumpulkan dengan cepat dan real time dari penjuru dunia, dari pusat bisnis seperti Jakarta, Singapura, Hongkong, dan New York. para pelaku bisnis dapat bertemu mitra bisnisnya dibelahan bumi lain melalui teknologi internet.

2. Lokasi (location)

Para organisasi memilih tempat usaha di berbagai tempat di dunia, ini memungkinkan dengan adanya unit-unit yang terpisah dapat menciptakaan sinergi di antara unit-unit yang ada.

3. Sikap (attitude)

Globalisasi juga menyangkut sikap yang terbuka terhadap praktek manajemen secara internasional. Sikap ini mengkombinasikan kehati-hatian tentang dunia di luar negeri (asal) yang memiliki perbedaan dan kemauan untuk mengembangkan kemampuan untuk memasuki ekonomi gobal.

E. Sikap Manajer Internasional

1. Manajer Etnosentris (Etnocentric Manager)

Manajer tipe ini beranggapan bahwa, budaya dan perilaku pekerja yang dimiliki oleh negara asalnya selalu lebih baik dibandingkan dengan negara mitra. Perlakuan tersebut akan merugikan tenaga kerja mitra yang berakibat pada ketidakpuasan kerja.

2. Manajer Polycentris (Polycentric Manager)

Manajer ini beranggapan bahwa antara negara mitra dan negara asal memiliki budaya dan perilaku yang berbeda. Mereka beranggapan bahwa bisnis yang dijalankan di negara mitra lebih efektif dijalankan oleh manajer lokal yang lebih mengetahui kondisi lapangan.

3. Manajer Geosentris (Geocentric Manager)

Manajer tipe ini mempunyai anggapan jika budaya negara asal dan mitra berbeda, namun terdapat pula persamaan budaya dalam beberapa aspek. Teknik manajer yang diterapkan di negara mitra lebih efektif menggunakan teknik gabungan antara negara asal dan mitra. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Globalisasi dan Bisnis Internasional

            Transaksi bisnis yang melewati batas-batas territorial dan melibatkan lebih dari satu negara disebut dengan bisnis internasional. Bisnis itu sendiri adalah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen (Gitman & McDaniel 2008, 30) Aktor-aktor yang terlibat meliputi individu, perusahaan, maupun pemerintah. Sekilas, yang membedakan bisnis internasional dengan bisnis yang diterapkan pada level domestik hanya dari segi wilayah yang dicakupinya, namun sesungguhnya terdapat beberapa aspek lain yang membuat bisnis internasional ini berbeda dan unik : 
(1) Negara-negara yang terlibat mungkin menggunakan mata uang yang berbeda-beda, sehingga memaksa salah satu pihak untuk mengkonversi mata uang yang digunakannya. 
(2) Sistem yang digunakan masing-masing negara berbeda-beda, sehingga ketika transaksi dilakukan, salah satu pihak harus mampu menyesuaikan dengan hukum lokal negara lain yang berlaku.
(3) Perbedaan budaya yang mewarnai interaksi negara. 
(4) Ketersediaan sumber daya yang berbeda di masking-masing negara sehingga mengakibatkan perbedaan produksi satu sama lain (Griffin & Pustay 2007, 5).
            

Aktivitas bisnis intenasional yang paling mudah untuk dilihat adalah ekspor impor. Di Indonesia, kita sering menjumpai barang-barang bertuliskan “made in China”, atau “made in India”, yang mana tulisan-tulisan tersebut mengindikasikan bahwa barang tersebut di impor dari luar negeri. Kita juga sering menjumpai pabrik-pabrik lokal Indonesia yang memproduksi barang dengan standar internasional, seperti pabrik tekstil di Jawa Tengah, PT. Sritex yang memproduksi sebagian pakaian bermerk Zara yang kemudian diekspor ke luar negeri (Suhendra 2013).

Ivestasi Langsung Luar Negeri (FDI) juga mnejadi salah satu bentuk aktivitas bisnis internasional. Bisnis ini bermula ketika suatu perusahaan dari sebuah negara (home country) menanamkan modalnya ke negara lain (host country) (Griffin & Pustay 2007, 9). Penanaman modal dapat dilakukan dengan cara membeli perusahaan di host country, membangun perusahaan baru di host country, atau membeli saham perusahaan. Perusahaan Jerman yang Heidelberg Cement, adalah contoh FDI dengan membangun pabrik di provinsi  Jawa Tengah, Indonesia.
            Bisnis internasional juga dapat mengambil bentuk licensing, franchising, dan management contracts (Griffin & Pustay 2007, 9). Licensing adalah pengaturan kontrak dimana pemilik perusahaan memberikan izin (lisensi) kepada penerimanya atas asset-aset intelektual seperti hak paten, dan brand names. sebagai gantinya, penerima lisensi tersebut harus membayar royalty kepada pemilik lisensi. Contohnya, Walt Disney Company memberikan izin kepada Mango untuk menggunakan karakter Mickey Mouse di beberapa disain produknya.
            Bentuk lain dari Licensing adalah franchising, yaitu kontrak antara perusahaan A di negara A (franchisor) dan perusahaan C di negara c (Franchisee) yang memberikan izin kepada franchisee untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan sistem operasi, brand names, trademarks, dan logo franchisor. Dalam franchising, franchisor masih mengontrol aktivitas franchisee. Carrefour adalah contoh franchising dengan perusahaan induk di Perancis, yang franchisenya banyak kita temukan di Indonesia. Management contract merupakan suatu pengaturan dimana perusahaan di suatu negara menyetujui untuk memfasilitasi layanan manajemen perusahaan di negara lainnya. Bentuk seperti ini sering kita jumpai pada hotel-hotel berbintang lima. Contohnya adalah hotel Hiton yang mana pemilik hotel tersebut bukan penyandang nama hotel yang dimilikinya, namun ia hanya beroperasi dibawah management contract.
            Bila menilik kembali sejarah dunia, bisnis internasional yang bernyawakan kapitalisme memang berkembang begitu masif. Ia mampu mengalahkan saingannya, komunisme dan sosialisme menjadi ideologi yang mendominas sistem ekonomi global. Pasca Perang Dunia II, di tahun 1947 GATT berdiri. GATT memiliki prinsip dasar bahwa setiap anggota organisasi ini harus membuka pasarnya kepada setiap anggota GATT. Walaupun kemudian GATT dilanda konflik dan harus bertransformasi menjadi WTO pada tahun 1995, namun pada dasarnya WTO didirikan juga untuk menjaga agar perdagangan bebas tetap berjalan semestinya (Wild, Wild  & Han 2008,249). Bisnis internasional terus mengalami peningkatan popularitas hingga saat ini. 
               Ketika mengaitkan bisnis internasional dengan globalisasi, keduanya hadir saling mempengaruhi satu sama lain. Globalisasi dalam konteks bisnis internasional, dapat didefinisikan sebagai integrasi pasar, negara-bangsa yang terelakkan, dimana setiap individu, korporasi, dan negara-bangsa dapat menjangkau berbagai belahan dunia lebih cepat, dalam, dan murah dari sebelumnya (Griffin & Pustay 2007, 11).Globalisasi telah mengintensifkan peran perdagangan internasional dalam ekonomi dunia. Manifestasi lain dari globalisasi adalah semakin pentingnya peran FDI dalam mengembangkan bisnis internasional (Griffin & Pustay 2007,12).
Menurut Griffin dan Pustay (2007,12), pertumbuhan bisnis internasional di era globalisasi diakibatkan oleh beberapa alasan, yaitu strategic imperatives yang memotivasi suatu perusahaan untuk lebih global dalam menentukan orientasi yang ingin dicapai, serta tindakan-tindakan yang diambil. Strategic imperatives ini mencakup motivasi untuk mengembangkan perusahaannya diluar home country, mencari sumber-sumber seperti material, atau tenaga kerja yang mana di tidak tersedia/langka di home country, atau untuk mencari harga yang lebih murah, mencari target pasar baru, dan bersaing dengan rival bisnisnya.Berjalannya Strategic imperatives tidak dapat dilepaskan dari faktor perkembangan politik dan tekhnologi yang hadir dalam dunia internasional pada kala itu. Pasca Perang Dunia II dunia tengah gencar membangun integrasi ekonomi regional. Integrasi ekonomi regional dapat berbentuk Free Trade Agreement seperti AFTA  dan Custom Union seperti Uni Eropa (Wild, Wild & Han 2008,253). Bisnis internasional berskala regional mulai banyak dilakukan melihat keuntungan yang diperoleh dari kerjasama tersebut. Maraknya penggunaan internet sebagai salah satu jalur komunikasi turut mendorong pesatnya kompetisi global.

Kesimpulan :
Diantara globalisasi dan bisnis internasional terdapat benang yang saling menghubungkan dan mendukung eksistensi satu sama lain. Beberapa contoh aktivitas bisnis internasional seperti ekspor impor, FDI, licensing, ataupun franchising tidak mungkin berjalan tanpa adanya kemajuan tekhnologi, komunikasi dan transportasi yang merupakan hasil dari globalisasi. Era globalisasi pun tidak akan dapat dikatakan sepenuhnya globalisasi apabila tidak ada aktivitas manusia yang melintasi batas teritori tersebut. Globalisasi telah membentuk suatu sistem ekonomi global, yang mau tidak mau pengaruhnya juga akan dirasakan oleh bisnis domestik.  Tidak dapat dilupakan pula bahwa perbedaan budaya, sistem politik, dan sistem regulasi tiap negara dapat menjadi hambatan tersendiri apabila pengetahuan akan hal-hal ini tidak dihiraukan. 

Maka studi bisnis internasional ini menjadi penting, karena melalui studi ini, kita memperoleh pengetahuan bagaimana menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut dalam praktek bisnis internasional. Kita juga akan mengetahui bagaimana memilih negara dalam aktivitas ekspor impor, baik sebagai target pemasaran, maupun sebagai target dimana input dapat diperoleh. Melalui studi bisnis internasional, kita juga akan mengetahui bagaimana suatu perusahaan di home country dapat berkoordinasi dengan “anak perusahaannya” di host country.

Referensi :
Gitman, Lawrence J., McDaniels, Carl. (2008) “The Business Environment” dalam The Future of Business. Mason : Thomson South Western. Pp : 28-63
Griffin, Ricky W., Pustay, Michael W. (2007) “An interview of International Business” dalam international Business : A Managerial Perspective. Prentice Hall. Pp 12-23

Pengertian Bisnis Internasional

Pengertian Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.

Lainnya :
a. Bisnis Luar Negeri adalah berarti operasi-operasi domestik di dalam sebuah negara asing.
b. Perusahaan Multidomestik adalah Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara, merumuskan strategi bisnisnya sendiri berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang dipahami.
c. Perusahaan Global adalah sebuah organisasi yang berupaya untuk membakukan dan memadukan operasi-operasi di seluruh dunia dalam semua bidang fungsional
d. Perusahaan Internasional adalah merujuk kepada baik perusahaan-perusahaan global maupun multidomestik.


Pengertian Bisnis Internasional menurut Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006) = Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Pengertian Bisnis Internasional menurut Charles WH Hill (2008) = Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
Pengertian Bisnis Internasional menurut Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004) = Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih
Karakteristik yang membedakan bisnis internasional dan domestik adalah bisnis internasional melibatkan aktivitas yang melintas batas, Hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih rumit karena
  • Negara-negara mempunyai ciri khas
  • Masalah yang dihadapi lebih complex
  • Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala perdagangan dan investasi yang ditetapkan suatu pemerintah
  • Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang.
  • Implikasinya : segala hal antar batas harus dipertimbangkan dalam semua keputusan dan aktivitas yang dijalankan perusahaan multinasional.

Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan adalah sebagai berikut:
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
1. Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional (International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets).          Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
– Licencing
– Franchising
– Management Contracting
– Marketing in Home Country by Host Country
– Joint Venturing
– Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.

2. Alasan Melakukan Bisnis Internasional
Suatu negara atau suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk perdagangan internasional yang umumnya memiliki pertimbangan /alasan. Pertimbangan tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun sosial budaya. Bisnis internasional memang tidak dapat dihindari karena tidak ada satu negara pun yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh negara itu sendiri.         Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia. Ketidakmeratanya sumber daya mengakibatkan adanya keunggulan tertentu baik suatu Negara tertentu yang memiliki sumber daya tertentu. Contohnya Australia yang memiliki daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit, sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat sempit tapi jumlah penduduknya sangat padat. Oleh karena itu, maka dapat kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa–bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan secara maksimal kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah.
b. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara dibanding negara lain dalam bidang tertentu, yaitu:
  • · Keunggulan absolute (absolute advantage)
    Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dicapai jika tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil.
  • · Keunggulan komperatif (comparative advantage)
    Konsep Keunggulan komparatif merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional, dimana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.
3. Tahap-tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Dalam memasuki bisnis internasional ada beberapa yaitu:
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. Ekspor Aktif (Purchasing)
Tahap terdahulu dan dapat berkembang terus kemudian adanya hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu, bahkan transaksi yang semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah dan jenis komoditi perdagangan Internasional. Pada tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee dan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya bidang kuliner (makanan). Contohnya            KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken (CFC), Hoka Bento, Hanamasa, dan sebagainya.
Contoh Franchise dari Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan sebagainya. Kebaikan yang antara lain :
a. Manajemen sistem yang sudah teruji.
b. Memiliki nama yang sudah terkenal.
c. Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a. Biaya tinggi untuk menrlapatkan Franchise
b. Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
c. Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari Franchise lain. Apabila terdapat         kegagalan akan timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang lain juga tidak baik.
5. Pemasaran di Luar Negeri (Active Marketing)
    Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
     Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.

4. Hambatan  dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa saat ini semakin berkurang karena adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Misalnya, Amerika yang mengembargo komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara Arab melarang produk yang mengandung babi.
4. Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.

5. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations (MNC). Setiap Negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini terjadi karena dengan cara yang sangat cepat kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di dunia ini seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
Adanya batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk hanya memproduksi barang di negeri sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan demikian, pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan multinasional: Coca Cola, Johnson & Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, dan sebagainya.



REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html